Minimum efficient scale MES atau skala efisien minimum adalah output terkecil yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga biaya total rata-rata jangka panjangnya diminimalkan. Itu adalah titik terendah di mana biaya rata-rata jangka panjang berada pada titik minimum. Sebelum titik ini, peningkatan produksi akan dikurangi dengan biaya rata-rata skala ekonomi. Dan setelah titik itu, biaya rata-rata meningkat dengan meningkatnya output skala disekonomi. Singkatnya, itu adalah titik batas untuk memutuskan apakah akan meningkatkan output atau tidak. Setelah skala minimum yang efisien, perusahaan tidak dapat meningkatkan produksi tanpa menimbulkan kenaikan biaya rata-rata. Konsep ini sangat penting karena merupakan faktor penting dalam menentukan ukuran dan jumlah produksi perusahaan yang optimal. Dasar logis skala efisiensi minimum Alasan di balik ini adalah bahwa jika perusahaan memproduksi sejumlah kecil unit, biaya rata-rata per unit akan tinggi karena sebagian besar biaya akan berasal dari biaya tetap. Tetapi jika perusahaan memproduksi lebih banyak unit, biaya rata-rata yang dikeluarkan per unit akan lebih rendah karena biaya tetap tersebar di sejumlah besar unit. Biaya rata-rata akan terus menurun sampai mencapai titik minimum. Titik inilah yang dinamakan dengan skala efisien minimum. Titik ini menunjukkan tingkat output optimal untuk produksi perusahaan. Di titik ini, biaya rata-rata minimum dan sama dengan biaya marjinal. Skala ekonomi dan Skala disekonomis Setelah titik ini, biaya marjinal mulai naik, menyebabkan biaya rata-rata meningkat pada tingkat yang lebih tinggi. Kondisi ini dikenal dengan skala disekonomis. Mengapa skala efisien minimum itu penting Konsep skala minimum yang efisien sangat penting. Ini memberi tahu kita kisaran output di mana bisnis mencapai efisiensi produktif. Ini adalah titik balik ketika memutuskan apakah akan meningkatkan produksi atau tidak. Ketika beroperasi pada skala ekonomi, perusahaan harus meningkatkan produksi karena mereka menanggung biaya unit yang lebih rendah, memungkinkan mereka untuk membebankan harga yang lebih rendah. Tentu saja, harga yang lebih rendah membuat perusahaan kompetitif dan mencapai kinerja yang unggul daripada pesaing mereka. Harga yang lebih rendah sangat penting, terutama jika para pemain di industri mendasarkan harga produk untuk daya saing mereka, bukan pada diferensiasi. Efek terhadap persaingan Perusahaan mengurangi biaya rata-rata melalui kombinasi teknologi, modal, kapasitas pabrik, dan tenaga kerja yang optimal. Dalam pasar persaingan sempurna, semua perusahaan beroperasi pada skala efisien minimum. Itu karena, dalam jangka panjang, harga sama dengan biaya rata-rata minimum. Konsep skala efisien minimum tidak hanya berlaku untuk produsen besar, tetapi juga manufaktur kecil. Yang kecil kemungkinan juga dapat mencapai skala efisiensi, misalnya, dari sistem manajerial yang efisien dalam mengatur pekerjaan. Juga, untuk melakukannya, diperlukan investasi dalam teknologi dan peralatan khusus, yang membuat proses lebih efisien dan mengurangi biaya rata-rata. MES yang tinggi adalah indikator penting dari hambatan masuk. Karena diperlukan untuk menghasilkan jumlah yang lebih besar untuk mencapai skala ekonomi, pendatang baru akan merasa sulit. Mereka harus banyak berinvestasi dalam skala besar untuk membangun fasilitas produksi. Dan tidak semua perusahaan mampu, baik karena kurangnya modal atau pengetahuan teknis dari proses produksinya. You're Reading a Free Preview Pages 8 to 18 are not shown in this preview. YZ Dhafi Quiz Find Answers To Your Multiple Choice Questions MCQ Easily at with Accurate Answer. >> Biaya produksi adalah seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor produksi untuk menciptakan barang dan jasa. Biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang berupa uang untuk mendapatkan faktor produksi, seperti membayar tenaga kerja dan membeli bahan mentah. Sedangkan, biaya implisit adalah faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri, seperti pembayaran keahlian keusahaan produsen tersebut, gedung yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dan dipakai untuk operasi perusahaan. Dalam biaya produksi perlu dibedakan biaya dalam jangka pendek dan biaya dalam jangka panjang. Biaya dalam jangka pendek adalah jangka waktu dimana masih ada minimal satu faktor produksi input yang tetap dalam proses produksi. Sedangkan, biaya produksi dalam jangka panjang adalah jangka waktu dimana dalam proses produksi semua faktor produksi input bersifat variabel. B. Macam-macam Biaya Produksi a. Biaya Tetap Fixed Cost FC Biaya tetap adalah biaya yang totalnya tidak berubah dalam periode tertentu. Contoh mesin, bangunan. b. Biaya Variabel Variabel Cost VC Biaya variabel adalah biaya yang totalnya berubah sesuai dengan besar kecilnya jumlah produksi. Contoh tenaga kerja dan bahan baku. c. Biaya Total Total Cost TC Biaya total adalah jumlah antara biaya tetap dengan biaya variabel. Maka, biaya total dapat dirumuskan d. Biaya Tetap Rata-rata Average Fixed Cost AFC Biaya tetap rata-rata adalah biaya tetap dibagi dengan jumlah produksi. Biaya tetap rata-rata semakin menurun dengan bertambahnya produksi dan dapat dirumuskan Dimana Q adalah jumlah barang yang dihasilkan. e. Biaya Variabel Rata-rata Average Variable Cost AVC Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel dibagi dengan jumlah produksi dan dapat dirumuskan f. Biaya Total Rata-rata Average Cost AC Biaya total rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan untuk setiap barang yang dihasilkan dan dapat dirumuskan g. Biaya Marginal/Biaya Tambahan Marginal Cost MC Biaya marginal adalah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit. Biaya marginal juga merupakan turunan pertama dari fungsi TC. Biaya marginal selalu memotong kurva AC dan AVC dari paling bawah sehingga saat MC = AC adalah keadaan dimana biaya paling terendah/efisien dan dapat dirumuskan Gambar kurva FC, VC, TC, AFC Gambar kurva AC, AVC, MC C. Penerimaan Revenue a. Penerimaan Total Total Revenue TR Total penerimaan didapatkan dari jumlah barang yang terjual pada tingkat harga tertentu dan dapat dirumuskan b. Penerimaan Rata-rata Average Revenue AR Penerimaan rata-rata adalah total penerimaan dibagi dengan jumlah barang yang dijual. Penerimaan rata-rata juga merupakan harga perunit barang yang dijual atau dapat ditulis secara matematis berikut ini c. Penerimaan Marginal Marginal Revenue MR Penerimaan marginal adalah tambahan penerimaan akibat dari bertambahnya satu unit barang yang terjual. Penerimaan marginal juga merupakan turunan pertama dari fungsi TR dan dapat dirumuskan D. Konsep Mengenai Penerimaan dan Laba a. Laba Merupakan keuntungan yang didapat dari penerimaan total dikurangi biaya total sehingga dapat dirumuskan b. Break Even Point atau Titik Impas Adalah keadaan dimana perusahaan tidak dalam keadaan keuntungan ataupun kerugiaan dan dapat dirumuskan c. Penerimaan Maksimum Adalah penerimaan saat mencapai titik paling tertinggi dicapai saat penerimaan marginalnya sama dengan nol. d. Laba Maksimum Adalah keuntungan tertinggi yang dicapai oleh perusahaan. Syarat dari keuntungan maksimum adalah menyamakan antara biaya marginal dengan penerimaan marginal. SOAL & PEMBAHASAN 1. Soal Ujian SNMPTN Berikut ini hal-hal yang dianggap benar berkaitan dengan biaya produksi, kecuali … Kurva average fixed cost AFC berbentuk horizontal Kurva marginal cost MC memotong kurva average cost AC di titik minimum. Kurva variable cost VC naik dari kiri bawah ke kanan atas dimulai dari titik origin. Kurva avarage cost AC berada di atas kurva average variabel cost AVC AC = AFC + AVC Pembahasan Kurva average fixed cost AFC berbentuk menurun seiring dengan bertambahnya produksi. Jadi, pernyataan yang salah adalah pilihan A. Jawaban A 2. Soal Ujian SIMAK UI Suatu perusahaan memproduksi 7 unit output dengan avarage total cost sebesar Agar mampu berproduksi perusahaan harus mengeluarkan fixed cost sebesar Maka, besarnya avarage variabel cost adalah… Pembahasan Diketahui Q = 7 unit AC = FC = Ditanya AVC? Jawaban B 3. Perhatikan tabel berikut Q P TR AR MR 2 Rp400,00 Rp800,00 Rp400,00 …… 4 Rp400,00 Rp400,00 Rp400,00 6 Rp500,00 Rp500,00 ….. Berdasarkan tabel di atas, besarnya Marginal Revenue MR pada jumlah produksi sebanyak 6 unit …. Rp500,00 Rp700,00 Rp800,00 Rp900,00 Pembahasan Jawaban C 4. Soal Ujian SIMAK UI Perhatikan kurva di samping. Berdasarkan kurva tersebut disamping maka jika perusahaan menaikkan harga penjualan maka… Kurva B akan bergeser ke kanan Kurva A akan bergeser ke atas Kurva D akan naik Kurva D akan turun Kurva A semakin curam Pembahasan Perhatikan kurva pada soal. A merupakan kurva TR B merupakan kurva TC C merupakan kurva VC; dan D merupakan kurva FC Jika perusahaan menaikan kurva penjualan maka penerimaan akan meningkat sehingga kurva TR kurva A bergeser kemiringannya ke arah kiri sehingga terlihat lebih curam. Jawaban E 5. Perhatikan break even point curve BEP berikut ini Berdasarkan kurva BEP berikut, pernyataan berikut yang benar adalah …. Kurva I menggambarkan total revenue Kurva II menggambarkan average fixed cost Kurva III menggambarkan total variable cost Kurva IV menggambarkan total profit Pembahasan Kurva I adalah Total Revenue TR Kurva II adalah Total Cost TC Kurva III adalah Total Variabel Cost VC Kurva IV adalah Total Fixed Cost FC Jadi, pernyataan yang benar adalah I dan III. Jawaban B Ujian Nasional Fungsi biaya total TC = Q2 + 20Q + 500. Fungsi penerimaan total TR = 2Q2 + 10Q + 800. fungsi laba π adalah…. π = 2Q + 20 π = 4Q + 10 π = –Q2 + 10Q – 300 π = Q2 – 10Q + 300 π = Q2 + 10Q + 300 Pembahasan laba π = TR – TC laba π = 2Q2 + 10Q + 800 – Q2 + 20Q + 500 = 2Q2 – Q2 + 10Q – 20Q + 800 – 500 = Q2 – 10Q + 300 Jawaban D 7. Soal Ujian UMB Skala produksi efisien adalah kuantitas output yang meminimumkan biaya.. Marginal Tenaga kerja Total rata-rata Tetap rata-rata Variabel rata-rata Pembahasan Skala produksi efisien terjadi saat biaya tetap rata-rata AC paling terendah minimum. Jawaban C Ujian SNMPTN Diketahui bahwa fungsi produksi adalah Q = 100 + X + 0,25 X2, Q adalah output dan X adalah input. Pada tingkat penggunaan input X sebesar 100 unit, besarnya produksi marginal adalah… 27 unit 51 unit 151 unit 601 unit unit Pembahasan Q = TC = 100 + X + 0,25 X2 MC = TC’ MC = 1 + 0,5X MC = 1 + 0,5 . 100 = 1 + 50 MC = 51 Jawaban B 9. Soal Ujian UMB Bila AC adalah biaya rata-rata, AVC adalah biaya variabel rata-rata, dan MC adalah biaya marginal maka pada saat AC minimum adalah …. AVC juga minimum Laba perusahaan maksimum MC > AC MC < AC MC = AC Pembahasan Kurva AC minimum terjadi saat kurva MC memotong kurva AC MC = AC Jawaban E perusahaan memproduksi sebanyak unit biayanya sebesar sedangkan ketika memproduksi sebanyak unit biayanya sebesar maka besarnya biaya marginal adalah … Pembahasan Diketahui TC1 = → Q1 = TC2 = → Q2 = Ditanya MC? Jawaban A
1 Teori Biaya Produksi Jangka Pendek Biaya produksi : semua pengeluaran yg dilaku kan oleh persh untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yg akan di gunakan dalam menciptakan barang-barang yg diproduksi. Biaya produksi dibedakan dalam dua jenis : • Biaya eksplisit : pengeluaran persh yg berupa pembayaran dengan uang
Table of Contents Apa yang menyebabkan skala ekonomi Perbedaan skala ekonomi dan economies of scope Jenis skala ekonomi Manfaat skala ekonomi Apa itu Skala ekonomi economies of scale adalah penghematan biaya ketika perusahaan meningkatkan skala produksinya. Peningkatan output memungkinkan perusahaan untuk menuai penurunan biaya produksi rata-rata. Produksi menjadi lebih efisien karena perusahaan dapat menyebarkan biaya ke sejumlah besar output. Kondisi sebaliknya disebut skala dieskonomis diseconomies of scale. Ini terjadi ketika peningkatan output menghasilkan peningkatan biaya rata-rata. Skala ekonomi dan Skala disekonomis Dalam grafik, kita menyebut titik balik sebelum biaya rata-rata ke skala disekonomis Q* sebagai skala efisien minimum minimum efficient scale. Di bawah skala ekonomi, penghematan biaya muncul karena hubungan terbalik antara biaya tetap per unit dan kuantitas yang diproduksi. Semakin besar output yang dihasilkan, semakin rendah biaya tetap per unit. Tidak hanya itu, penghematan biaya juga datang dari sumber lain. Saya akan menjelaskan secara rinci di bawah ini. Skala ekonomi adalah sumber keunggulan kompetitif. Perusahaan memiliki struktur biaya yang lebih rendah, memungkinkan mereka untuk menawarkan produk dengan harga yang lebih kompetitif daripada pesaing. Dengan begitu, mereka bisa menangkap pangsa pasar dan keuntungan yang lebih besar. Apa yang menyebabkan skala ekonomi Beberapa alasan menjelaskan mengapa perusahaan menghasilkan biaya per unit yang lebih rendah. Pertama, spesialisasi tenaga kerja dan teknologi yang lebih terintegrasi meningkatkan volume produksi. Keduanya meningkatkan produktivitas sehingga perusahaan dapat menghasilkan lebih banyak output dengan menggunakan input yang sama. Kedua, biaya unit yang lebih rendah berasal dari pesanan massal dari pemasok, pembelian iklan yang lebih besar, atau biaya modal yang lebih rendah. Ketiga, perusahaan dapat menyebarkan biaya fungsi bisnis seperti pemasaran, keuangan, produksi, dll. ke lebih banyak output, menghasilkan biaya per unit yang lebih rendah. Penghematan biaya dari pembelian input Perusahaan diuntungkan ketika membeli input seperti bahan mentah dalam jumlah besar. Tentu saja, itu hanya mungkin jika mereka meningkatkan output. Misalnya, pembelian bahan baku dalam jumlah besar menarik bagi pemasok. Mereka biasanya akan menawarkan potongan harga kepada perusahaan. Diskon pada akhirnya mengurangi biaya input per unit output. Perusahaan sebelumnya membeli 100 ton bahan mentah seharga $300 untuk memproduksi 50 ton produk. Jadi, harga bahan bakunya adalah $3 per ton. Sementara itu, biaya bahan baku per unit output adalah $6 per ton. Kini, perseroan meningkatkan produksi menjadi 100 ton dan membutuhkan bahan baku 200 ton. Asumsikan harga tetap. Karena mereka membeli dalam jumlah yang lebih besar, perusahaan menerima diskon $50 untuk pembelian tersebut. Jadi, setelah disesuaikan dengan diskon, perusahaan membayar $550 200 x $3 – $50 kepada pemasok. Jika kita mengubahnya menjadi unit output, biaya bahan baku adalah $5,5 $550 / 100, lebih rendah dari sebelum perusahaan menerima diskon. Konsep ini juga berlaku untuk input lain, seperti iklan. Saat memberikan kontrak besar kepada biro iklan, perusahaan lebih mungkin mendapatkan diskon. Kontrak iklan juga sering tidak terkait dengan volume produksi perusahaan. Jadi, ketika memproduksi 10 unit atau unit, perusahaan menanggung biaya iklan yang sama, katakanlah $200. Bila total biaya iklan dibagi dengan volume produksi, tentunya biaya iklan per unit akan lebih rendah bila perusahaan memproduksi unit. Menyebarkan biaya fungsi bisnis Pengurangan biaya rata-rata juga berasal dari penyebaran biaya fungsi bisnis ke lebih banyak output. Fungsi non-produksi seperti keuangan dan sumber daya manusia biasanya berkontribusi pada biaya tetap perusahaan. Bahkan jika output meningkat, biaya total untuk fungsi-fungsi ini tidak akan berubah. Jadi, ketika Anda membagi biaya total itu menjadi lebih banyak output, itu menghasilkan biaya per unit output yang lebih rendah. Pengurangan biaya per unit rata-rata berlanjut sampai perusahaan menjadi besar. Setelah mencapai titik skala efisien minimum, peningkatan output akan menimbulkan masalah baru. Beban kerja meningkat, membuat beberapa staf kehilangan motivasi dan tidak produktif. Yang pada akhirnya meningkatkan biaya perusahaan. Penghematan biaya manajerial Perusahaan menurunkan biaya dengan menyederhanakan struktur manajemen dalam perusahaan. Perusahaan dapat mempekerjakan manajer yang lebih terampil atau lebih berpengalaman. Menerapkan strategi manajemen yang lebih fleksibel juga dapat mengurangi biaya birokrasi. Teknik dan teknologi produksi yang lebih maju Kemajuan teknologi secara drastis mengubah proses produksi menjadi lebih efisien. Teknologi yang lebih maju memungkinkan lebih banyak produksi dalam waktu yang lebih singkat. Dahulu pembuatan kain tenun membutuhkan kegiatan sehari-hari karena harus manual. Namun saat ini, hanya membutuhkan waktu yang relatif singkat saat menggunakan mesin. Pembagian kerja dan spesialisasi Spesialisasi dan pembagian kerja juga berkontribusi untuk menurunkan biaya dan mencapai skala ekonomi. Produksi massal memungkinkan penggunaan peralatan khusus dan otomatisasi untuk melakukan tugas yang berulang. Semakin besar output yang dihasilkan, semakin besar pula peluang untuk spesialisasi. Ketika pekerja melakukan satu tugas, mereka akan menjadi lebih mahir dari waktu ke waktu. Mereka dapat melakukan tugas lebih cepat efek kurva pengalaman. Perbedaan skala ekonomi dan economies of scope Kedua konsep tersebut mencoba menjelaskan dua sumber pengurangan biaya dalam produksi. Economies of scope menggambarkan penghematan biaya melalui penyebaran sumber daya dan kemampuan untuk menghasilkan dua atau lebih produk. Titik kritis di sini adalah variasi produk. Memproduksi dua produk dengan menggunakan mesin yang sama lebih murah daripada menggunakan dua mesin untuk menghasilkan setiap produk. Sementara itu, skala ekonomi menunjukkan bahwa perusahaan dapat menurunkan biaya dengan meningkatkan volume produksi. Fokus kritis dari skala ekonomi adalah volume produksi untuk satu jenis produk. Contohnya kurang lebih seperti ini. Pembuat mobil dapat memproduksi dua jenis produk mobil komersial dan mobil penumpang, dengan menggunakan fasilitas produksi yang sama. Asumsikan bahwa bahan baku untuk kedua produk adalah sama. Jika hanya memproduksi mobil penumpang, perusahaan dapat menekan biaya melalui skala ekonomi. Tetapi jika perusahaan memproduksi keduanya sekaligus, itu dapat menurunkan biaya melalui economies of scope. Katakanlah, kapasitas produksi fasilitas itu sebanyak 100 kendaraan. Asumsikan perusahaan dapat berproduksi pada kapasitas 100% pada kenyataannya tidak mungkin. Perusahaan mungkin tidak bisa berproduksi dengan kapasitas penuh karena permintaan kedua jenis kendaraan tersebut relatif terbatas. Misalnya, permintaan mobil penumpang hanya 80 unit, dan mobil komersial 30 unit. Sebuah perusahaan dapat mencapai skala ekonomi jika memproduksi sebanyak 80 mobil penumpang. Namun, pada tingkat produksi ini, perseroan masih memiliki sisa kapasitas sebanyak 20 unit. Untuk mengoptimalkan fasilitas produksi, perseroan bisa memproduksi sebanyak 20 unit mobil niaga. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya berproduksi dengan kapasitas penuh tetapi juga memperoleh manfaat dari berbagai produk. Berdasarkan sumber penghematan biaya, skala ekonomi dibagi menjadi dua kategori Skala ekonomi internalSkala ekonomi eksternal Skala ekonomi internal Skala ekonomi internal adalah jenis skala ekonomi di mana sumber pengurangan biaya rata-rata berasal dari internal perusahaan. Jadi, ini unik dan hanya untuk perusahaan individu. Ini mungkin hasil dari ukuran perusahaan semata-mata atau karena keputusan dari manajemen perusahaan. Perusahaan yang lebih besar mencapai skala ekonomi internal karena mereka dapat membeli input dalam jumlah besar, memiliki paten atau teknologi yang unik, atau mengakses modal yang besar dan lebih murah. Berikut ini adalah sumber skala ekonomi internal Diskon untuk pembelian bahan baku dalam jumlah banyak. Potongan harga mengurangi biaya bahan baku per unit output. Itu juga berlaku untuk berbagai input lainnya, seperti iklan dan peralatan biaya input modal yang mahal pada sejumlah besar output. Misalnya, biaya mesin per unit output akan lebih murah ketika perusahaan dapat memproduksi lebih banyak tenaga kerja. Perusahaan membagi proses kompleks menjadi tugas-tugas khusus, memungkinkan pekerja menjadi lebih pengalaman. Konsep ini tidak hanya berlaku untuk individu tetapi juga perusahaan. Perusahaan dapat menemukan cara paling produktif untuk menghasilkan output melalui pembelajaran sambil dalam modal manusia. Pelatihan, misalnya, meningkatkan keterampilan dan kemampuan pekerja. Selain lebih produktif, juga memungkinkan perusahaan untuk mengurangi kebutuhan tenaga teknis dari ekonomi modal. Perusahaan besar biasanya memiliki kelayakan kredit dan akses keuangan yang lebih baik daripada perusahaan kecil. Mereka dapat meningkatkan modal dengan biaya lebih rendah. Skala ekonomi eksternal Skala ekonomi eksternal adalah skala ekonomi dimana sumber penghematan biaya berasal dari luar perusahaan dan berlaku untuk semua. Maksud saya, semua perusahaan menikmati manfaat dari menurunkan biaya rata-rata. Beberapa sumber skala ekonomi eksternal adalah Aglomerasi. Berbagai industri atau pabrik mengelompok dan mendirikan fasilitas produksi di area tertentu seperti bisnis perangkat lunak di Silicon Valley. Jika pemerintah membangun jaringan transportasi di kawasan itu, semua perusahaan akan menikmati pengurangan biaya logistik. Demikian juga, beberapa pemasok komponen atau bisnis pendukung dapat merelokasi operasi mereka di dekat area tersebut. Itu, tentu saja, menghemat pajak. Sering kali, pemerintah memberlakukan keringanan pajak untuk seluruh industri, bukan perusahaan tertentu. Dengan demikian, pengurangan biaya pajak terjadi di semua perusahaan. Manfaat skala ekonomi Perusahaan berusaha untuk segera mencapai skala ekonomi. Penurunan biaya rata-rata mendukung keuntungan yang lebih baik. Tak heran, beberapa pemain baru biasanya relatif agresif dalam menembus pasar. Mereka menjual produk dengan harga murah, berharap semakin banyak pelanggan yang membeli. Peningkatan penjualan menghasilkan pengurangan biaya melalui skala ekonomi, mengimbangi margin laba rendah yang dihasilkan dari penetapan harga penetrasi. Berikut ini adalah manfaat skala ekonomi, tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi orang lain Peningkatan daya saing – struktur biaya yang lebih rendah memungkinkan perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif. Juga, perusahaan lebih siap jika pesaing mengadopsi strategi agresif menurunkan harga jual. Singkat cerita, skala ekonomi memungkinkan perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif melalui struktur biaya bisnis dengan platform untuk tumbuh. Penurunan biaya rata-rata menyebabkan keuntungan yang lebih tinggi. Dengan begitu, perusahaan memiliki lebih banyak uang untuk mendanai ekspansi di masa yang lebih rendah – Pengurangan biaya per unit memungkinkan perusahaan untuk menawarkan harga yang lebih rendah. Bagi konsumen, ini meningkatkan keterjangkauan dan pendapatan riil produk – Perusahaan cenderung menginvestasikan kembali keuntungan ke dalam penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan berbagai produk untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi – Karyawan dapat menegosiasikan upah yang lebih tinggi karena keuntungan perusahaan mereka meningkat.
Skalaproduksi efisien adalah kuantitas output yang meminimumkan biaya a. marginal b. tenaga kerja c. total rata rata d. tetap rata rata e. variabel rata rata
No worries! We‘ve got your back. Try BYJU‘S free classes today!Right on! Give the BNAT exam to get a 100% scholarship for BYJUS coursesNo worries! We‘ve got your back. Try BYJU‘S free classes today!No worries! We‘ve got your back. Try BYJU‘S free classes today!Open in AppSolutionThe correct option is BAverage total cost The efficient scale of production is the quantity of output that minimizes the average total Corrections0
Padailustrasi 5.5. efisiensi teknis dicapai pada saat PR maximum yaitu saat berpotongan dengan PM, atau saat PR = PM. yaitu pada tingkat penggunaan input X = 5 unit dan tingkat produksi output mencapai Y = 195 unit. Sementara produk maksimum dicapai saat X = 9 dan output Y max =240 unit.
Table of Contents Dasar logis skala efisiensi minimum Mengapa skala efisien minimum itu penting Efek terhadap persaingan Minimum efficient scale MES atau skala efisien minimum adalah output terkecil yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga biaya total rata-rata jangka panjangnya diminimalkan. Itu adalah titik terendah di mana biaya rata-rata jangka panjang berada pada titik minimum. Sebelum titik ini, peningkatan produksi akan dikurangi dengan biaya rata-rata skala ekonomi. Dan setelah titik itu, biaya rata-rata meningkat dengan meningkatnya output skala disekonomi. Singkatnya, itu adalah titik batas untuk memutuskan apakah akan meningkatkan output atau tidak. Setelah skala minimum yang efisien, perusahaan tidak dapat meningkatkan produksi tanpa menimbulkan kenaikan biaya rata-rata. Konsep ini sangat penting karena merupakan faktor penting dalam menentukan ukuran dan jumlah produksi perusahaan yang optimal. Dasar logis skala efisiensi minimum Alasan di balik ini adalah bahwa jika perusahaan memproduksi sejumlah kecil unit, biaya rata-rata per unit akan tinggi karena sebagian besar biaya akan berasal dari biaya tetap. Tetapi jika perusahaan memproduksi lebih banyak unit, biaya rata-rata yang dikeluarkan per unit akan lebih rendah karena biaya tetap tersebar di sejumlah besar unit. Biaya rata-rata akan terus menurun sampai mencapai titik minimum. Titik inilah yang dinamakan dengan skala efisien minimum. Titik ini menunjukkan tingkat output optimal untuk produksi perusahaan. Di titik ini, biaya rata-rata minimum dan sama dengan biaya marjinal. Skala ekonomi dan Skala disekonomis Setelah titik ini, biaya marjinal mulai naik, menyebabkan biaya rata-rata meningkat pada tingkat yang lebih tinggi. Kondisi ini dikenal dengan skala disekonomis. Konsep skala minimum yang efisien sangat penting. Ini memberi tahu kita kisaran output di mana bisnis mencapai efisiensi produktif. Ini adalah titik balik ketika memutuskan apakah akan meningkatkan produksi atau tidak. Ketika beroperasi pada skala ekonomi, perusahaan harus meningkatkan produksi karena mereka menanggung biaya unit yang lebih rendah, memungkinkan mereka untuk membebankan harga yang lebih rendah. Tentu saja, harga yang lebih rendah membuat perusahaan kompetitif dan mencapai kinerja yang unggul daripada pesaing mereka. Harga yang lebih rendah sangat penting, terutama jika para pemain di industri mendasarkan harga produk untuk daya saing mereka, bukan pada diferensiasi. Efek terhadap persaingan Perusahaan mengurangi biaya rata-rata melalui kombinasi teknologi, modal, kapasitas pabrik, dan tenaga kerja yang optimal. Dalam pasar persaingan sempurna, semua perusahaan beroperasi pada skala efisien minimum. Itu karena, dalam jangka panjang, harga sama dengan biaya rata-rata minimum. Konsep skala efisien minimum tidak hanya berlaku untuk produsen besar, tetapi juga manufaktur kecil. Yang kecil kemungkinan juga dapat mencapai skala efisiensi, misalnya, dari sistem manajerial yang efisien dalam mengatur pekerjaan. Juga, untuk melakukannya, diperlukan investasi dalam teknologi dan peralatan khusus, yang membuat proses lebih efisien dan mengurangi biaya rata-rata. MES yang tinggi adalah indikator penting dari hambatan masuk. Karena diperlukan untuk menghasilkan jumlah yang lebih besar untuk mencapai skala ekonomi, pendatang baru akan merasa sulit. Mereka harus banyak berinvestasi dalam skala besar untuk membangun fasilitas produksi. Dan tidak semua perusahaan mampu, baik karena kurangnya modal atau pengetahuan teknis dari proses produksinya.
Biayayang jumlahnya berubah ketika kuantitas output yang diproduksi berubah. 14 BIAYA RATA-RATA & MARJINAL Dalam analisis mengenai biaya, konsep-konsep yang lebih diutamakan adalah biaya rata-rata dan marginal. Biaya rata-rata dibedakan menjadi : 1. Biaya Tetap Rata-Rata (AFC) 2. Biaya Berubah Rata-Rata (AVC) 3. Biaya Total Rata-Rata (ATC) 15
PengertianBiaya Marginal Adalah. Jadi, biaya marginal adalah biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh pihak perusahaan untuk mampu membuat tiap unit tambahan dari produk usaha yang mampu dihasilkan oleh perusahaan. Untuk cara menghitung biaya marginal bisa diperoleh dari biaya produksi tetap maupun biaya variabel.
Ada3 kemungkinan skala produksi yang dapat tercipta: Increase return to scale (Skala hasil naik). Dimana penambahan input menghasilkan penambahan output yang lebih besar. Misalkan teman-teman menaikkan input berupa tenaga kerja dan mesinnya menjadi dua kali lipat, dan ternyata output yang dihasilkan lebih dari dua kali lipat.
Penelitianini difokuskan pada Pengaruh Biaya Overhead Pabrik Terhadap Efisiensi Biaya Produksi pada PT.Asian Nanjung Sejahtera Ciamis Tahun 2011-2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kembali: 1) Biaya Overhead Pabrik oleh PT Asian Nanjung Sejahtera; 2) Biaya Produksi yang dikeluarkan oleh PT Asian Nanjung Sejahtera; 3) Pengaruh Biaya Overhead Pabrik Terhadap
Totalbiaya produksi untuk jangka panjang adalah semua biaya yang digunakan untuk melakukan produksi/menghasil barang dan jasa (output). Ingat penjelasan sebelumnya, bahwa dalam jangka panjang, semua input/faktor produksi yang digunakan bersifat variabel. Dengan demikian, semua input / faktor produksi dapat ditambah atau dikurangi.
SoalUT Manajemen ESPA4111 Pengantar Ekonomi Mikro sudah dilengkapi dengan kunci jawaban bisa menjadi bahan belajar Anda di rumah nantinya. Untuk menambah pemahaman dan mendalami setiap meteri pada modul kuliah. Pada artikel yang lalu, kami juga telah berbagi Soal UT Manajemen Semester 2, yaitu Soal Ujian UT Manajemen ESPA4314 Perekonomian Indonesia yang bisa Anda lihat juga.
Dalammencapai keseimbangannya produsen selalu berdasarkan prinsip efisiensi, yaitu maksimalisasi output (output maximalization) atau minimalisasi biaya (cost minimalization). Prinsip maksimalisasi output menyatakan bahwa dengan anggaran yang sudah ditentukan, dicapai output.
Skalaproduksi efisien adalah kuantitas output yang meminimumkan biaya.. Iklan Jawaban 2.9 /5 7 atiknursusilowati59 Jawaban: kuantitas sengaja diturunkan untuk menambah nilai jual, tetapi untuk pengaruh biaya produksi cenderung konstan menurut jumlah barang yang di tawarkan maaf kalau salah
Biayamarginal adalah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit. Biaya marginal juga merupakan turunan pertama dari fungsi TC. Biaya marginal selalu memotong kurva AC dan AVC dari paling bawah sehingga saat MC = AC adalah keadaan dimana biaya paling terendah/efisien dan dapat dirumuskan: Gambar kurva FC, VC, TC, AFC
Dalammenganalisis biaya produksi perlu dibedakan menjadi dua jangka waktu, yaitu: 1. Biaya Produksi Jangka Pendek. Yang dimaksudkan jangka pendek yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya. Jangka pendek adalah periode berlakunya dua kondisi, yaitu, perusahaan yang ada menghadapi batasan yang dipaksakan
MenurutBuffa (2006), kapasitas Produksi adalah kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dalam bentuk keluaran (output) persatuan waktu. Menurut Yamit (2011), kapasitas produksi adalah jumlah maksimum output yang dapat diproduksi dalam satuan waktu tertentu.
| Ըлеጼужըհ в луктибኯኁቶр | Фኸφо ιбрεላα ещиդоጃዐдрի |
|---|
| Юхеծаኬымፏ ፔቶጏβаጣኑςε | Լи νаቶቼጹεμ евո |
| Кремօво սαሁ евωሶуноշ | Есупум тыдриպխզθн |
| Ըֆኡճիрոцէб ըср ж | Атвብ асетուφխк х |
| Դωռιնι γусυжичεβэ щուሉ | Щθзвиζаπե ρዔктеኆуቅав |
CaraMeminimumkan Biaya Dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva biaya total rata- rata atau Average Cost (AC). Peminimuman biaya jangka panjang tergantung kepada 2 faktor berikut : a. Tingkat produksi yang ingin dicapai b.
jpx8.